Kamis, 23 Februari 2012

Salah (Cerbung.bag7)

Ify masih memandang kedua bola mata Gabriel. Jari kelingking mereka masih bertautan. Ify tersenyum, begitu terlihat ketulusan di mata itu. Ify tersenyum melihat Gabriel yang juga tersenyum menunggu jawabannya darinya.

“sekarang kamu tau kan gimana perasaanku? Apa aku juga boleh tau seberapa pentingnya aku untuk kamu?” Ify terhanyut. Mata Gabrieal memang ngenghipnotisnya. Banya sekali kata-kata yang ingin dikeluarkannya untuk menjawab pertanyaan Gabriel yang sederhana itu.

“I truly love you endlessly” digenggamnya tangan kanan Ify. Disimpannya tangan itu di depan dadanya. Biar gadis itu tau secepat apa detak janjungnya. Agar gadia itu menyadari betapa besar kasih sayang yang Gabriel punya untuk gadis itu.

“Apa status ini perlu?”

“tentu. Aku butuh kepastian itu Fy. Aku butuh keseriusan kamu. Yaa walaupun kita ini masih kecil, aku ingin tau sampai mana keseriusan kamu untuk hubungan kita nanti”

“kalau begitu, aku belum dapat alasan untuk tidak menerima keseriusan kakak”

“jadi…??” Gabriel menggantungkan kalimatnya. Ditatapnya mata kedua bola mata gadis itu. “YEsss!!” Gabriel mengepalkan sebelah tangannya lalu menariknya . bak anak bocah kecil yang baru mendapat permen dari ibundanya, Gabriel meloncat kegirangan. Ify hanya terkikik menahan tawa lalu menggelangkan kepalanya  melihat Gabriel yang berlaku seperti itu.

“Kakkk,, malu diliatin tau!” GAbrielpun diam. Ia memandang ke sekelilingnya. Dilihatnya banyak pasang mata yang memandang dirinya. Masih dengan sisa tawanya, Gabriel hanya menggaruk tengkuk kepalanya. Mereka terkikik melihat ekspresi Gabriel. Sedetik kemudian, mereka tak lagi memperdulikan Gabriel. Tentu saja Gabriel malu. Malu tapi senang.

“Aku gak peduli mereka liatin aku sampe gimana. Aku gak peduli              . yang penting sekarang aku tau, kamu juga sayang sama aku” Gabriel kembali mendekati Ify. Digenggamnya kedua tangan Gadis itu.

“My love will never cease till the and of time”

“Gomballl!!”

“Aku seriuss cantik” Ify dan Gabriel hanya bisa tertawa.

‘Aku simpan janjimu Gabriel’
***

“Gue ke kelas Fy. Jangan lupa bilang Gabriel pulangnya jangan tinggalin gue yaa” Cakka mengacak pelan puncak rambut Ify. Ify hanya mengangguk lalu tersenyum. Kali ini Ify tak kesal, biarlah kakaknya itu meresakan kesenangan yang sama seperti dirinya.

“Ifyyy!! Elo harus jelasin semuanya ke gue!” baru saja ia berbalik setelah mengantar kepergian Cakka, Sivia, teman satu mejanya menarik tangannya dengan kasar dan mendudukannya di kursi guru.

“Elo kenapa sih Vi?” tanyanya, meresa tak perlu dengan perlakuan sivia yang seheboh itu padanya. Sudah seperti maling yang ketangkap basah aja.

Sivia melipat tangannya di dada. Ditatapnya temannya ini.  “Elu tuh sebenernya pacar siapa sih Fy? Cakka atau Gabriel?” Ify mengerutkan kening. Lalu tertawa, ternyata hanya kerena masalah ini toh? Sebegitu cepatnya kan kabar Ify jadian dengan Gabriel tersebar?

“Elo kok malah ketawa sih? Jawab dong! Elo gak macarin dua-duanya sekaligus kan?”Sivia makin kesal.

“Emang  kenapa kalau gue pacarin dua-duanya sekaligus?”Sivia bersimpuh. Kedua sikutnya ia tumpukan di atas kedua paha Ify. Wajah penasarannya berganti dengan wajah memelas. “Lo kenapa?” Tanya Ify bingungu. Teman satu mejanya ini memang benar-benar aneh!

“elo kok bisa-bisanya sih sakitin Cakka. elo tau kan Cakka itu orangnya baik. Begitu pun dengan Gabriel. Gue gak terima elo duain Cakka! elo kok bisa-bisanya sih poliandri begini”

Ify makin ingin tertawa malihat ekspresi Sivia. Masa iya ia mau mendua? Lagi pula kalau memang mau, Ify tak akan memilih Cakka untuk jadi selingkuhannya. “Elo kenapa sih Via? Cakka kan bukan siapa-siapa elo”

“Iya gue tau. Tapi sebagai fans sejati Cakka, gue gak terima dia elo duain Fy. Walaupun elo temen gue, gue tetep gak setuju elo poliandri”

“ya ampun Sivia.. lagian Cakka itu siapa gue sih? Apa lagi poli andri-poli andri segala?” Ify menggelangkan kepalanya. Walaupun Ify tertawa, Sivia tetap saja serius.

“poliandri itu lawannya poli gami tau! Plis Fy, elo pilih salah satu dari mereka!” wajah sivia kian terlihat memelas. Ify jadi tambah ingin tertawa. Sepolos inikan teman sebangkunya ini?

“cowok gue itu Cuma satu kali Via..” Sivia tersenyum, lalu ditatapnya Ify dengan mata berbinar.

“Elo beneran?” Ify mengangguk. Sivia beranjak berdiri. “Elo gak poli andri kan?” Ify menggeleng.

“gue gak poli apa tadi? Poliandri ya?”

“Jadi gossip tentang elo jadian sama Gebriel pas elo sama anak-anak kelas tiga di kemah kekeluargaan itu boongan dong ya?”

“jadi gossipnya udah nyebar ya?”

“iya Fy. Tadi pagi gue denger dari anak kelas XII, elo sama Gabriel jadian disana. Elo sama Cakka harus cepet klarifikasi kabar gak benar itu Fy. Kalau kelamaan, bahaya buat hubungan kalian lohh..” Ify kembali menggelangkan kepalanya. Dasar Sivia! Kenapa kabar ia dan Gabriel jadisn cepat sekali sampai ketelinganya, tapi kabar ia dan Cakka kakak adik tak sedikitpun terdengar  oleh telingan Sivia yang sangat sensitif itu?

“kabar itu bener kok Vi. Gue sama Gabriel emang jadian disana Via..”

“jadi??” sivia Nampak kebingungan. Nampaknya ia tak bisa menangkap inti dari pembicaraanya dengan Ify. “katanya cowok elo Cuma satu? Gimana sih?”

“iya cantikk.. cowok gue ya emang Gabriel. Siapa bilang sih gue pacaran sama Cakka?” Sivia Nampak kebingungan. Informasih yang ia dengar tak sama dengan apa yang baru saja Ify katakana padanya.

“Tapii.. elo.. Cakka.. Cakka kan bilang elo cewek dia?”

“yee.. elo lebih percaya siapa sih? Ge yang notabene sumbernya dan yang digosipinnya. Atau orang-orang luar sih?”

“ya.. elo sih.. tapi..” Sivia menggaruk bagian belakang kepalanya. Masih bingung juga dengan gossip yang beredar dan fakta yang Ify berikan. “ya udah sih kalau gitu.. satu pertanyaan lagi!”

“Apasihh?? Masih kurang jelas juga?”

“jadi kalau bukan pacarang, elo sama Cakka kok bisa akrab banget?”

“Gue adiknya Cakka. jelas. Udah ahh” Ify pun berdiri. lalu meninggalkan dengan menahan tawa. Sivia masih tercengang mendengar pengakuan Ify.

“Ify sama Cakka adik kakak? Kok gue bisa gak tau sih?” Sivia menggelangkan kepalanya. Pusing juga memikirkan hal seperti ini. padahal sebenarnya sama sekali tak ada hubungannya dengan dirinya.

***

Ify menatap cemas jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Lalu kembali dilihatnya gedung sekolahnya yang tampak mewah itu. Disebelahnya ada juga Cakka, yang sudah tampak bosen bertengger di atas sepeda motornya.

“Coba Gabrielnya di telfon deh”  Ify menoleh pada kakaknya. Lalu tanpa membiarkan waktu bergulir begitu saja, dikeluarkan hendphonenya dari dalah tas sekolahnya. Diangkatnya handphonenya ke telinganya, beberapa saat setelah itu, Ify menurunkannya kembali. Ia mendengus sebal.

“gak diangkat” lirihnya kecewa. Cakka kembali melihat jam bersar yang tergantung di dinding bagian depan gedung sekolahnya ini.

“udah hampir setengah jam kita nunggu Gabriel disini Fy. Kasian juga Shilla nunggu di cafĂ©” Gadis itu semakin bingung dibuatnya.

“tapi Gabriel udah janji bang”

“Iya, tapi sekarang dianya mana? Dari jam kosong tadi dia udah gak di kelas Fy” Ify mencoba tak memperdulikan Cakka. ia kembali berusaha menghubungi Gabriel. Namun, hasilnya tetap sama. Ify menghela nafas.

Namun, beberapa saat setelah itu, handphone yang dipegangnya bergetar. Ify tersenyum saat melihat nama siapa yang terpampang di layar handphonenya.

“Gabriel sms..” katanya bangga, lalu diperlihatkan layar handphonenya pada Cakka.
“ya udah cepet baca sana..” nampaknyan Cakka memang sudah sangat kesal. Dengan senang, Ify membuka pesan singkat itu.

Ada apa Fy? Aku lagi sibuk.
Sender : Kak Gabriel

Raut wajahnya berubah. Kecewa. Bukan ini yang ia inginkan dari isi pesang singkat ini. diliriknya Cakka, yang sudah tak bisa menyembunyikan kekesalannya pada Gabriel.

To : Kak Gabriel
Kamu gak lupa kan sama acara kita hari ini? aku sama Cakka udah nunggu kamu dari tadi..

“Apa katanya?” Ify tersentak. Lalu menjauhkan handphoenya dari jangkauan penglihatan Cakka.

“Sebentar lagi. Gabriel lagi beres-beres sebentar”

“Ya udah..” Ify kembali tenggelang pada Handphonenya. Sebenarnya, Cakka merasa tak enak juga pada Ify. Ify tak terlihat senang, kalau memang isi pesang Gabriel barusan adalah apa yang Ify sampaikan padanya.

“Kita duluan aja bang. Nanti Gabriel nyusul” dengan kecewa, Ify kembali membetulkan tas sekolahnya. Lalu dengan cepat ia duduk di boncengan motor Cakka. ia tak ingin membuat Cakka marah karena menunggu Gabriel. Ia tak ingin Cakka marah karena sia-sia menunggu Gabriel.

Kamu duluan aja sama Cakka. urusanku belum selsai Fy. Nanti aku nyusul
Sender : kak Gabriel

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar