Ashilla Zee, atau dengan nama lahir Ashilla Zahrantiara dan akrab dipanggil Shilla (lahir di Banten, 25 Februari 1997; umur 15 tahun) adalah seorang musisi pop dan jazz berkebangsaan Indonesia. Dia merupakan salah satu pembentuk utama dari Blink
bersama Ify dan Sivia, yang merupakan salah satu Girlband Indonesia
yang cukup sukses, meskipun akhirnya dia keluar.
Senin, 16 Juli 2012
Shilla Blink > Ashilla Zee
Dan akhirnya saya kecewa. Setelah lama nunggu kepastian yang sesungguhnya ciee haha.., akhirnya dinyatakan Shilla keluar dari Blink.
Tadinya aku berharap itu semua cuma kebutuhan sinetron mereka (Putih Abu-Abu). Tapi ternyata sinetron itu yang bkin cerita untuk menjelaskan status Shilla di Blink.
Tapi yaa, kalau memang begitu saya bisa apa? sebegai fans yang baik sayang cuma bisa dukung Shilla. Apapun yang akhirnya Shilla ambil, aku tetep jadi Shivers.. tetep dukung Shilla dan bangga punya idola kayak Shilla :)
Tadinya aku berharap itu semua cuma kebutuhan sinetron mereka (Putih Abu-Abu). Tapi ternyata sinetron itu yang bkin cerita untuk menjelaskan status Shilla di Blink.
Tapi yaa, kalau memang begitu saya bisa apa? sebegai fans yang baik sayang cuma bisa dukung Shilla. Apapun yang akhirnya Shilla ambil, aku tetep jadi Shivers.. tetep dukung Shilla dan bangga punya idola kayak Shilla :)
Jumat, 13 Juli 2012
Salah (cerbung bag.15)
Langkahnya terdengar santai dengan ketukan sepatu kets hitam yang
beradu dengan aspal hitam yang membalut jalanan kompleks perumahan
sederhana yang sedang di lewatinya. Dengan seikat mawar di tangannya,
laki-laki itu terus saja menebar senyum sambil sedikt membungkukan
badannya saat bertemu dengan seseorang yang kebetulan bertemu dengannya.
Gabriel sengaja tak membawa motornya, ia titipkan motor kesayangannya
itu di toko bunga Rio. Ia tak ingin mawar yang indah ini rusak gara-gara
tertiup angin, atau rusak karena masuk ke dalam tasnya.
About Us [07] Rahasia..
About Us [07] Rahasia..
Dengan santai Rio melangkah masuk ke dalam rumahnya. Di jari
telunjuknya, kunci motornya berputar sesuai dengan gerakan telunjuk Rio.
Rumahnya tampak sepi. Ya, tentu saja. Orang tuanya memang sedang pergi dan baru akan pulang beberapa hari ke depan.
“Mbak, Shilla udah pulang?” Sambil membuka pintu kulkas, Rio
menunggu jawaban untuk pertanyaannya itu. Rio membawa sebotol besar air
mineral, membawa galas dan menuangkannya.
About Us [06] Mawar Ungu Untuk Ify
About Us [06] Mawar Ungu Untuk Ify
“Cantik ga?” Ify melebarkan rok abu-abunya sambil menyilangkan kakinya dan sebelah tangan ia simpan di pinggangnya. Ia tersenyum genit pada mamanya yang masih sibuk dengan beberapa kertas di atas meja makan. Tak lupa ransel birunya sudah tersimpan rapi di punggungnya.
“Cantik ga?” Ify melebarkan rok abu-abunya sambil menyilangkan kakinya dan sebelah tangan ia simpan di pinggangnya. Ia tersenyum genit pada mamanya yang masih sibuk dengan beberapa kertas di atas meja makan. Tak lupa ransel birunya sudah tersimpan rapi di punggungnya.
About Us [05] Rencana ..
About Us [05] Rencana
“Papa tunggu disini ya Shil.” Shilla mengangguk lalu
meninggalkan papanya yang masih berdiri di sekitar kasir. Dengan cepat, kaki
jenjangnya kembali melangkah menuju tempat dimana tadi ia memilih beberapa
pakaian.
Setelah menemukan seorang perempuan muda berbaju putih
hitam, Shilla menyerahkan nota yang tadi dibawanya ke kasir saat membayar.
About Us [04] Biarpun Sedikit..
About Us [04] Biarpun Sedikit
Mungkin dari satu dari sepuluh orang di dunia menganggap
rumah adalah tempat menyebalkan yang membuat kita merasa terkurung dan tak
mendapatkan kebebasan. Sama halnya seperti gadis cantik yang belakangan ini tak
pernah merasa betah di rumahnya. Ketidak sepahaman dirinya dan ibundanya
membuat rumah terasa seperti pasar minggu yang tak pernah sepi. Setiap saat
bertengkar dan akhirnya membuat Ify tak betah dan sering menghabiskan waktu di
tempat lain.
Langganan:
Postingan (Atom)